Rabu, 11 Mei 2011

UPS

Assalamu'alaiukm ...

Di postingan kali ini saya memposting artikel tentang "UPS"
Uninterruptible power supply (disingkat UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.




Fungsi Utama dari UPS

    Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama.
    Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
    Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan mengamankan [[sistem operasi] (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
    Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
    UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan Yang stabil.
    UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
    User friendly dan mudah dalam installasi.
    Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris yang diperlukan.
    Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
    Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS management.
 
Jenis-jenis UPS 

Line-interactive UPS
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.

On-line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.

Off-line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah di antara jenis UPS yang lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter.

modified UPS 
UPS jenis ini sementara hanya di produksi oleh para antusias engineering yg berhubungan dengan komputer, dll bisa juga anda temukan di http://fastrepair-gsm.com

Komponen-komponen UPS
 
-Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.

-Rectifier (penyearah)
Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.

-Inverter
Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.

Cara kerja UPS
UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.

Troubleshooting
     1.  Power Failure / outages
Power Failure atau outages sumber listrik utama mati kalau di Indonesia boleh dikatakan mati lampu/ PLN mati . Penyebabnya mungkin karena korselting atau hubung singkat, sumber listrik kelebihan beban, peralatan listrik ada yang rusak sehingga breaker /MCB PLN turun. Bisa juga karena adanya bencana alaml. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada hardware computer atau peralatan elektroniknya , kehilangan data, system computer menjadi crash.
     2.  Power SAG
Yaitu tegangan listrik turun dalam waktu sesaat sampai dengan dibawah 80-85% dari tegangan normal. Yah kalau di Indonesia tegangan normalnya 220 Vac. Penyebabnya adanya startup beban (peralatan listrik / elektronik) yang cukup besar (Kita pasti pernah mengalami pada saat kita menyalakan televisi atau monitor komputer atatu ac terkadang bohlam di rumah kita redup sesaat kemudian normal kembali, nah itu yang dinamakan sag alias tegangan turun sesaat), adanya peralatan yang rusak, kapasitas listrik kita misal di rumah lebih kecil dari yang dibutuhkan/demand. Gangguan seperti ini dapat mengakibatkan kerusakan pada pada komputer dan mungkin system komputer kita bisa crash. Anda bisa bayangkan kalau kita sedang memakai komputer terjadi hal seperti ini, komputer kita kalau tidak restart ya…. Hang.

3.  Power Surge / Spike
Yaitu tegangan listrik naik dalam waktu sesaat sampai dengan di atas 110% dari tegangan normal. Yah kalau di Indonesia tegangan normalnya 220 Vac .. Sedangkan spike merupakan kejadian dimana tegangan listrik naik begitu cepat dalam sesaat sehingga dapat mencapai 5KV-60 KV. Penyebabnya biasanya pada saat kita mematikan beban yang berat atau bisa juga jaringan listrik terkena petir. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan pada hardware.

4. Undervoltage
Dikenal juga dengan istilah BrownOut terjadi saat tegangan listrik turun / berkurang dalam waktu beberapa lama bisa hitungan menit, sampai hitungan hari . Penyebabnya beban listrik yang berlebihan sehingga pasokan listrik berkurangi atau adanya beban pada saat baban puncak misal malam hari. Hal ini dapat menyebabkan peralatan listrik atau elektronik menjadi rusak.

5. Overvoltage
Hal ini kebalikan dari undervoltage . Hal ini akan menyebabkan komputer atau peralatan elektronik menjadi panas dan cepat rusak.
6. Electrical Line Noise / Common Mode Disturbances
Gelombang listrik terganggu sehingga bentuk gelombangnya tidak bersih tetapi seperti berambut. Hal ini terjadi karena gangguan frekuensi radio, petir, Neutral-Grounding pada instalasi listrik jelek, atau bisa juga sisebabkan oleh peralatan listrik atau elektronik yang menghasilkan frekuensi yang tinggi . Gangguan ini dapat menyebabkan error pada harddisk ,dan kerusakan pada hardware komputer.

7. Frequency Variation
Listrik mempunyai dua istilah yaitu tegangan atau voltase dan frekuensi. Jadi Frekuensi variation ini adalah frekuensi listrik yang selalu berubah-ubah. Umumnya di Indonesia frekuensi listriknya 50 Hz. Hal ini dapat menyebabkan hilang data, sistem menjadi crash dan rusaknya peralatan.

8. Switching Transient
Turunnya tegangan secara tiba-tiba dalam waktu kisaran beberapa nanosecond /nano detik . Waktu yang terjadinya lebih pendek daripada sebuah spike dan hanya terjadi beberapa nanosecond. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan yang terlalu cepat / premature failure.

    9. Harmonic Distortion
   
Gelombang listrik yang terdistorsi sehingga gelombang listriknya kacau tidak sinusoidal lagi. Hal ini dapat disebabkan karena switching power supply, motor listrik seperti pompa air, mesin fax, mesin foto copy dll. Gangguan ini dapat menyebabkan komunikasi data misalnya pada jaringan lan menjadi error, peralatan listrik / elektronik cepat panas, dan kerusakan pada hardware komputer.

Solusi
1.    Listrik padam secara tiba-tiba
Yang dimaksud dengan listrik padam secara tiba-tiba (artinya cut-off tanpa pemberitahuan terlebih dahulu), hal ini terjadi pemadaman listrik dari sumber listrik utama dari (PLN), atau pada breaker (MCB) turun karena akibat terjadi beban yang berlebihan atau terjadi (biasanya korslet/hubung singkat). Hal ini perlu dimengerti, apa yang terjadi jika kita sedang bekerja dengan memakai komputer kemudian terjadi pemadaman listrik oleh PLN, atau ada orang yang menyalakan beban yang besar misal dispenser/mesin pendingin ruangan (ac) atau mungkin peralatan welder (alat las listrik) ke sumber listrik yang mengakibatkan breaker (MCB) menjadi turun, atau mungkin ada peralatan listrik yang korsleting misal yang paling sering terjadi pada lampu neon, atau peralatan elektronik semacamnya. Dengan kasus seperti itu kita pasti tahu apa yang terjadi dengan komputer kita yang sedang kita pakai. Akan ikut mati! Data yang sedang kita kerjakan akan ikut hilang (jika belum di save). Juga dapat mengaikbatkan kerusakan hardware (paling sering hardisk menjadi crash).Untuk mengatasi hal ini diperlukan UPS (Uninterruptible Power supply)

2. Tegangan dan frekuensi yang naik turun
Akibat pada sumber listrik yang naik turun (tidak stabil) dapat merusakan pada hardware komputer. Jika terjadi tegangan listrik naik akan menyebabkan power supply pada komputer menjadi cepat panas. Bahkan jika naiknya melebihi kapasitas yang seharusnya, misal tegangan listrik melebihi 240Vac yang  seharusnya 220 volt atau terkena petir (tegangan listrik akan melonjak menjadi tinggi sekali melebihi 400V dalam waktu seketika) atau mematikan beban yang berkapasitas besar juga dapat menyebabkan tegangan listrik naik seketika tentu akan mengakibatkan komputer kita akan rusak. Untuk proteksi petir ini sebaiknya mencari ups yang ada surge protectionnya sehingga kalau kena petir yang rusak biasanya surge protectornya sedangkan komputer kita aman. Jika tegangan listriknya turun dapat mengakibatkan komputer menjadi hang karena kurang supply tegangan listrik, juga power supply kita menjadi lebih panas karena akan menarik arus yang lebih besar untuk mencukupi kapasitas VA dari power supply. Turunnya tegangan listrik dapat terjadi sumber listrik utamanya (PLN) sudah tidak mencukupi kapasitasnya, juga dapat juga tegangan turun secara seketika karena menghidupkan beban/peralatan listrik/elektrionik yang berkapasitas besar. Untuk mengatasi hal ini dapat menggunakan stabiliser (AVR) atau UPS (Uninterruptible Power Supply) yang sudah ada AVR dan Surge Protectionnya.

3. Distorsi (Noise)
Pengaruh pada sumber listrik yang terdistorsi umumnya akan mengakibatkan gagalnya proses input/output data pada komputer. Misalnya gagal dalam penulisan data ke harddisk, atau bisa juga dapat mengakibatkan print error dan yang paling sering terjadi yaitu sering tidak koneknya hubungan komputer pada jaringan LAN (biasannya kalau kabel lan berdampingan dengan kabel listrik yang terdistorsi). Penyebab gelombang listrik terdistorsi karena radio transmission yang dibangkitkan oleh peralatan elektronik, misal pemancar radio/televisi, suara pesawat terbang umunya di sekitar bandara, bahkan peralatan komputer atau elektronik itu sendiri menyebabkan distorsi (perlatan elektronik yang mempunyai THDI (Total harmonic distorsion) yang jelek). Untuk mengatasi gangguan ini biasanya memakai power line conditioner atau menggunakan UPS yang berjenis online karena kedua alat ini umumnya terdapat rangakaian penghilang atau pemininimalisir distosi/noise. Sedangkan kalau frekuensi yang naik turun umumnya berpengaruh sekali untuk perlatan yang sensitif seperti peralatan medical dan laboratorium.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

yth Yuri, ups bisa dipakai untuk perangkat elektronik yang lain gak seperti Surveillance dll.

mohon pencerahannya thx

Posting Komentar